Minggu, 17 Februari 2019

cerita pendek

Masa SMP masa terberat..

   Perkenalkan terlebih dahulu nama saya fiqi.. kehidupan ku memang begitu sulit dari orang orang yang lain, aku terlahir dari sebuah keluarga sederhana, tetapi didalam nya yang aku rasakan sangat tentram walau tak semewah orang orang diluar sana..
   Masa SDku sudah berlalu, sekrang aku memulai hari dengan semangat karena aku di sekolahkan ke dalam suatu pesantren terpadu oleh ayah, memang awalnya aku engga mau masuk pesantren karena banyak alasan alasan seperti "ah kenapa harus masuk pesantren, buat apa sih pesantren,disana kan bersama orang orang yang nakal,disana kamu jadi malas buat belajar" alasan alasan tersebut yang membuat aku merasa jika aku memang tidak pantas untuk sekolah di sebuah pesantren.. tapi mau bagaimana lagi karena aku sudah di daftarkan oleh ayah untuk mencari ilmu di sebuah pesantren,.
   Tiba saat dimana awal masuk sekolah, aku bertemu dengan banyak orang orang asing yang aku rasa mereka tidak cukup baik untuk aku jadikan teman, aku coba untuk diam merenung kenapa aku harus seperti ini ,kenapa aku harus ada diantara orang orang yang aku rasa tidak baik.. anggapan tersebut salah.. aku bertemu dengan salah seorang teman yang bernama Aziz ,dia sangat baik, Sholeh dan juga rajin..  aku memulai hari bersama teman baruku yaitu Aziz, kemanapun aku melangkah dia selalu ada di samping aku.. aku selalu berbagi pengalaman kepada Aziz dan dia sebaliknya juga begitu..
Tepat pada pukul 22.00 sehabis acara ngaji kitab, aku dan Aziz bertemu dengan teman teman yang lain, mereka ingin berkumpul dan menceritakan segala hal tentang hidupnya kepada kami, mereka menceritakan kisahnya selama kecil sampai mereka seperti saat ini, mereka bercerita tentang masuk pesantren ,mereka tidak mempunyai orang tua , dan mereka sangat sedih ketika menceritakan tentang ekonomi.. aku bersyukur karena orang tua aku masih ada dan masih bisa untuk menyekolahkan aku apalagi di pesantren yang biayanya tidak murah..
   Satu tahun sudah aku berada di pesantren ,aku sekrang sudah tahu dan sudah berpikir yang lebih baik tentang sebuah hari Dimana aku bisa berubah untuk bisa mencapai sebuah tujuan, pesantren mengingatkan ku supaya aku jadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, supaya aku bisa hidup mandiri tanpa menyusahkan atau tergantung kepada orang lain.. pokonya masa pesantren bagi ku sangat berarti, banyak teman, banyak hiburan, banyak terlahir kebersamaan..
   Tiba dimana aku kelas 3 SMP, mungkin itu tahun terakhir aku berada di pesantren tersebut, aku mulai giat untuk rajin belajar, tetapi Aziz adalah saingan terberat aku, dia selalu masuk ranking 3 besar sedangkan aku selalu di bawahnya, Aziz selalu mengingatkan kepada saya supaya biarlah untuk belajar, dan saya termotivasi agar bisa menjadi yang lebih baik lagi. saya di tempatkan di kelas 9A dimana didalamnya terdapat anak anak yang sangat nakal dan pemalas, aku lalu berfikir dalam benakku "kenapa aku sekelas dengan mereka yang sangat malas dan  nakal " mereka selalu menyia-nyiakan kesempatan,selalu melawan terhadap guru, sesampai pada saat itu ada guruku yang bernama pak Abidin , umur dia sekitar 52tahun dia sangat baik dan juga ramah terhadap murid, sampai sampai dia tidak di hargai oleh anak anak, saya sangat miris ketika melihat dia di permalukan seperti itu dengan tidak dihargai oleh anak anak yang lain, saya coba berbicara ke pa Abidin " pak sebaiknya terhadap anak anak seperti itu bapak harusnya bisa lebih tegas pak, saya kasihan melihat bapak tidak di hargai"
Pak Abidin pun menjawab " biarlah nak nanti mereka juga akan merasakan bagaimana mengajar lelah seperti ini, saya sudah cape mengingatkan supaya anak anak bisa menghargai saya, karena mereka cukup nakal dan terkadang kurang ajar". Mendengar pa Abidin menjawab seperti itu saya sAngat sedih kenapa ada saja murid yang berlaku tidak wajar terhadap guru, apalagi pak Abidin umurnya sudah cukup tua.
   Lonceng telah berbunyi, hari mulai sore ,dan waktunya kami meninggalkan kelas, saya berinisiatif untuk mengumpulkan teman teman saya, saya berbicara kepada mereka soal etika dan sikap ,seharusnya mereka yang ada di pesantren bisa jadi lebih baik lagi, lebih bisa menjaga etika dan mereka harus bisa menghormatii jasa para guru, mereka pun mendengarkan saran saran saya.. "fiq kita sudahi perbincangan ini, sebentar lagi kan Maghrib ayo bergegas untuk bersih bersih sehabis itu kita shalat berjamaah bersama" kata Aziz. Dan saya pun menjawab " iyaa ziz kita sudahkan Saja perbincangan kali ini"..
   Tak terasa waktu kami sebentar lagi berada di pesantren ini, cukup banyak kenangan yang telah kami lalui bersama, mulai dari awal kami tidak saling mengenal sampai saat ini kami sudah mengenal satu sama lain.. teruntuk sahabatku Aziz dia orang baik, aku sangat salut pada dia karena dia teman Motivasiku.
   UN telah tiba ini adalah momen akhirku berada di pesantren ini, aku sangat percaya diri agar aku bisa mendapatkan nilai tertinggi, tapi aku salut terhadap teman teman ku, mereka sangat giat untuk belajar, mereka sangat fokus belajar apalagi Aziz dia aku rasa akan menjadi nomor satu di pesantren.. ketika jam istirahat kepsek mengumpulkan murid bahwa akan di adakan foto bersama untuk buku tahunan, disitu aku mulai merasa akan kehilangan sebuah teman, akan kehilangan sebuah masa dimana aku bersama sama menjalin sebuah kisah dengan teman temanku, dari situ aku berfikir positif karena hidup itu soal ditinggalkan dan meninggalkan, asalkan kita jangan melupakan semuanya.Hari pertama UN aku lalui langkah dengan bismilah semoga lelahku karena lillah, semoga lelahku mendapatkan berkah atas segala yang telah aku perjuangkan.. aku memulai UN dengan semangat dan aku bisa mengerjakan dengan baik dan teliti.. selang beberapa hari setelah UN berakhir aku dan teman teman tidak sabar untuk menunggu sebuah hasil yang telah kami perjuangkan. Pukul 09.00 kami dikumpulkan di dalam AULA Krena kepala sekolah akan mengumumkan hasil ujian nasional dan siapa yang akan menjadi yang terbaik.. ketika itu aku sangat deg degan atas semua itu, kepala sekolah menyebutkan nama Aziz, dan aku sudah tidak heran karena Aziz sangat pintar dan layak untuk jadi yang nomor satu, aku makin deg degan kala nama ku tak di sebut sampai ke 4 kali nya, ketika yang terbaik ke 5 aku berdoa dan ternyata benar saja aku di nomor tersebut, aku bersyukur atas semua perjuanganku selama ini karena lelahku terbayar dengan hasil yang memuaskan..

   Ketika dimana hari perpisahan telah tiba, temanku yang bernama Winardi berbincang bincang dengan kami, kata yang tidak bisa aku lupakan  yaitu dia berkata
" semoga kita sukses bareng bareng yha kawan, jangan pernah lupakan kita, mungkin ini pertemuan terakhir masa SMP ini, tapi inget kita pasti akan ketemu lagi, maafkan jika banyak salah"..

Ya mungkin itulah masa SMP ku, karena sahabat adalah segalanya yang mampu membuat dirimu bangkit untuk jadi yang terbaik disuatu saat nanti, terimakasih yang sudah membaca dan saran bagi yang membaca cerpen ini ambil sisi baiknya saja, maaf jika banyak kekurangan dalam penulisan ini..

60 komentar:

  1. Kenangan smp ya mas 😂
    Bagus lanjutkan broo 😎

    BalasHapus
  2. Wahh mancayyy,seru nih🔥🔥🔥

    BalasHapus
  3. Teruskan berkarya pak km 😁💪

    BalasHapus
  4. Wadoo kok bagus ih, jadi terharu��

    BalasHapus
  5. Beratan mana sama SMA?😂😂
    Keren pa KM🔥🔥

    BalasHapus
  6. Bagus lif, di tunggu postingan novel nya yaa😂

    BalasHapus
  7. Kenangan kita tak kan ku lupa, ketika kita masih bersama, kita pernah menangis kita pernah tertawa, pernah bahagia bersama, sekian dan terimakasih:))

    BalasHapus
  8. Sudah cukup bagus dan lebih di tingkatkan lagi lip. Lanjutkan lip karya karya mu👍

    BalasHapus
  9. Nice lahh banyak sisi positif di ceritanya👍

    BalasHapus
  10. Keren pa kaem!!! Terbawa suasana bacanya

    BalasHapus

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

  SISTEM SARAF MANUSIA 1.       SISTEM SARAF       Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsa...