Sabtu, 26 November 2022

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

 

SISTEM SARAF MANUSIA

1.      SISTEM SARAF

      Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.

1.1.   Terdapat tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf yaitu reseptor Penghantar impuls dan efektor:

   Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

  Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.

• Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dankelenjar.

           Saraf berfungsi untuk menerima rangsangan (oleh indera), meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh saraf sensorik), mengolah rangsangan untuk menentukan tanggapan (oleh sistem saraf pusat) serta meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh saraf motorik).

1.2.   Sistem saraf tersusun atas neuron dan sel-sel pendukung

1.2.1.      Neuron adalah unit fungsional dan struktural terkecil penyusun sistem saraf yang terhubung satu sama lain didalam tubuh manusia.

v  Sel Saraf (Neuron)

           Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar dan bagian- bagian struktur sel saraf (neuron) beserta penjelasannya:

Gambar 1. Struktur Sel Saraf

a)      Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

b)      Badan sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.

c)      Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).

d)     Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya.

e)  Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).

f)       Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf.

g)   Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya.

1.2.1.1.     Menurut fungsinya terdapat tiga jenis sel saraf yaitu saraf sensorik, saraf motorik dan saraf penghubung (Saraf Intermediet)

                     Berdasaran fungsinya sel saraf dapat dibedakan atas sel saraf sensorik (saraf aferen), sel saraf motorik (saraf eferen), dan sel saraf interneuron (saraf konektor, asosiasi, atau ajustor). Sel saraf sensorik membawa informasi dari reseptor yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Sel saraf bergerak atau bereaksi. Adapun sel saraf interneuron merupakan penghubung informasi antara sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.

   Sel saraf menghubungkan antara sel penerima rangsang dan pusat informasi serta menghantarkan perintah pada organ target dalam satu arah. Secara umum, neuron memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

a)      Menghubungkan impuls ke pusat saraf atau neuron sensorik (neuron aferen).

b)  Menyampaikan impuls darı pusat saraf ke organ target atau neuron motoric (neuron eferen).

c)      Menghubungkan antara neuron sensorik dan motorik atau disebut interneuron.

2.      Komunikasi Neuron

      Membran selubung mielin adalah sebuah membran yang semipermeabel yang dapat ditembus oleh ion-ion dengan mekanisme transpor aktif atau pompa ion. Adanya rangsang akan mengubah susunan potensial listrik yang ada sehingga terjadi pergerakan keluar-masuknya ion. Neuron yang berada dalam keadaan istirahat dengan potensial di dalam selnya lebih negatif dibandingkan potensial di bagian luar disebut dalam keadaan polarisasi atau potensial istirahat. Perubahan potensial atau depolarisasi akan terjadi jika ada perubahan muatan dalam membran. Lon Na+ dan Cl- akan bergerak masuk ke dalam sel pada saat adanya impuls.

  Daerah yang mengalami depolarisasi akan membentuk suatu aliran listrik sehingga menjadi depolarisasi. Bagian yang terdepolarisasi ini akan kembali membentuk aliran listrik dengan daerah lainnya yang masih dalam keadaan polarisasi sehingga menjadi terdepolarisasi. Begitu seterusnya sehingga terjadi penjalaran listrik atau yang dikenal dengan impuls saraf.)

Gambar 2. Perjalanan impuls pada saraf

            Saat impuls sampai di ujung akson, maká akson akan mengekresikan neurotransmitter. Misalnya jika ujung akson berhubungan dengan sel otot, maka neurotransmitter nya yaitu asetilkolin. Nah, molekul-molekul asetilkolin akan melewati daerah sinapsis ini sehingga ketika sampai ke bagian reseptor molekul yang terdapat pada membran sel otot, maka ini menyebabkan otot dapat berkontraksi. Asetilkolin ini tidak serta merta akan selalu aktif melainkan ada waktu istirahatnya. Sel otot mengeluarkan enzim yang dinamakan asetilkolinterase yang berfungsi mentidakatifkan asetilkolin sehingga otot dapat dalam keadaan istirahat.

            Arah impuls saraf hanya terjadi dalam satu arah, baik dari dendrit menuju akson ataupun antarneuron. Jika bekerja terus-menerus, sel saraf akan mengalami kelelahan. Contohnya, ketika kita membaui sesuatu yang tidak enak, lama-kelamaan bau tersebut tidak akan sekeras pada awalnya.                  

UPDATE...

       Dopamain dikenal sebagai neurotransmitter yang menghantarkan sinyal hanya di dalam otak. Namun dopamain juga diketahui memiliki fungsi bagi organ organ lain. Didalam otak domain memiliki peran dalam mengatur pergerakan, pembelajaran, daya ingat, rasa senang, emosi, tidur dan kognisi.

       Dopamain juga berperan dalam organ ginjal pancreas paru-paru dan pembuluh darah. Diginjal dopamain dikenal sebagai pengatur pengeluaran garam dan keseimbangan elektrolit. Sementara pada paru-paru. Dopamain menyebabkan penyerapan garam dan cairan. Pada pembuluh darah dan jantung, dopamain menyebabkan pembuluh darah berkontraksi sehingga meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Dopamain menyebabkan penghambatan dalam pengeluaran asam lambung dan peningkatan insulin dan glucagon dalam darah.

Sumber: http://www.kerjanya.net/faq/5253-dopamain.html

 

1.3.   Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi)

1.3.1.    Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh

    Sistem saraf manusia terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (otonom). Sistem saraf sadar terdiri atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, sedangkan sistem saraf tak sadar terdiri atas sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

1.3.1.1.  Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang

a        Sistem Saraf Pusat

      Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.

1)      Otak

Gambar 3. Sistem saraf pusat

       Otak berada di dalam tulang tengkorak. Otak dibungkus oleh selaput yang disebut meninges. Meninges tersusun atas tiga lapisan, yaitu sebagai berikut.

a)      Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.

b)      Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.

c)      Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan dengan kranium. Kadangkala seseorangmengalami infeksi pada lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis.

  Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Adapun penjelasan dari masing-masing bagian yaitu:

a)      Otak depan (Cerebrum)

Perkembangan otak pada masa embrio menghasilkan perkembangan otak depan yang membentuk cerebrum (otak besar). Cerebrum mempunyai 2 bagian belahan otak (hemisfer) yaitu otak besar belahan. kiri yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kanan.

       Otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitan dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan. Otak besar terdiri dari empat bagian, antara lain:

1)      Bagian belakang (lobus oksipitalis) Lobus oksipitalis merupakan pusat penglihatan. Pukulan yang mengenai bagian ini dapat menyebabkan adanya seperti kilatan cahaya. Apabila bagian ini rusak atau diambil maka akan menyebabkan kebutaan meskipun faal alat penglihatannya normal.

2)      Bagian samping (lobus temporalis) Lobus temporalis merupakan pusat pendengaran. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu bagian saja (samping kiri atau samping kanan) dapat menyebabkan ketulian.

3)      Bagian tengah Bagian ini merupakan pusat pengatur kerja kulit dan otot terhadap rangsangan panas, dingin, sentuhan dan tekanan.

4)      Antara bagian belakang dan bagian tengah Bagian ini merupakan pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan dan sikap. Apabila terjadi kerusakan pada bagian ini akan menyebabkan hilangnya daya ingat (afasia).

Selain itu, otak besar dibedakan juga menjadi dua bagian, yaitu:

1)      Bagian depan (lobus frontalis), mempunyai peran yang berhubungan dengan gerak otot.

2)      Bagian belakang (lobus parietalis), bersifat sensorik yang peka terhadap adanya perubahan yang menyangkut panas, dingin, tekanan dan sentuhan pada kulit.

            Pada otak depan terdapat pula talamus dan hipotalamus. Talamus adalah bagian yang berperan sebagai pusat pengolahan (interpretasi) impuls sebelum disampaikan ke bagian lain di otak. Beberapa impuls yang dapat diolah oleh talamus, antara lain rasa sakit, sentuhan, tekanan, dan cahaya. Hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, haus, kontraksi otot, dan ritme tidur. Selain itu, hipotalamus merupakan tempat pengaturan kelenjar hipofisis yang menghasilkan hormone. Otak besar dapat dibagi menjadi tiga bagian daerah, antara lain:

a         Daerah motorik, yaitu berperan untuk merespon rahgsang yang sampai ke otak melalui informasi yang dikirim ke efektor seperti otot, kalenjar dan kulit.

b        Daerah asosiasi, yaitu menghubungkan daerah sensorik dan daerah motorik. Daerah ini merupakan daerah yang memegang peranan penting dalam proses belajar seperti berpikir, membuat suatu kesimpulan, menyimpan ingatan dan aktivitas yang berhubungan dengan belajar bahasa.

c         Daerah sensorik, yaitu berhubungan dengan penerimaan rangsang dari reseptor yang terletak di indera. hormon.

b)      Otak Tengah (Mesensefalon) Otak tengah terletak di depan jembatan varol. Bagian atas dari otak tengah merupakan lobus optik yang merupakan pusat refleks mata dan pendengaran seperti refleks penyempitan pupil mata. Selain itu berhubungan dengan tonus otot dan posisi tubuh. Tonus otot adalah suatu kontraksi sebagian otot yang berlangsung secara terus menerus.

c)      Otak Belakang (prosensefalon) Otak belakang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak kecil (cerebellum), pons varoli, dan medula oblongata. Ketiga bagian ini berperan mengontrol aliran impuls saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya.

2)      Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis) Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini mengalami cidera ditempat tertentu, maka akan memengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di area bagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki). Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak.

            Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan ke otak.

1.3.2. Sistem saraf perifer (Sistem saraf tepi) mengacu pada sistem saraf diluar otak  dan sumsum tulang belakang.

b   Sistem Saraf Tepi

                   Sistem saraf tepi menghubungkan antara sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Yang termasuk ke dalam sistem saraf tepi adalah semua serabut saraf yang keluar dari sistem saraf pusat sampai ke organ efektor dan kumpulan neuron yang membentuk ganglion.

1.3.2.1.   Sistem saraf perifer dibagi kedalam dua kelompok yaitu sistem saraf sadar (Somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).

            Sistem saraf tepi dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatic dan sel saraf otonom. Kedua jenis sel saraf ini, dibangun oleh sistem saraf sensorik dan motorik sehingga menjadi perantara impuls antartubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh menuju sistem saraf pusat. Sistem saraf somatik terdiri atas 12 pasang saraf kranial di otak dan 31 pasang saraf spinal. Saraf kranial keluar dari otak. Umumnya saraf ini terhubung dengan organ atau jaringan di kepala dan muka. Adapun saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang.

Tabel 1. 12 Pasang Saraf Kranial di Otak

Nama Saraf

Tipe

Fungsi

Olfaktori

Sensorik

Penciuman

Optik

Sensorik

Penglihatan

Okulomotor

Motorik

Pergerakan otot mata dan kelopak mata

Troklear

Motorik

Pergerakan otot bola mata

Trigeminal

Campuran

Sensorik : Sensasi di wajah dan mulut.

Motorik: Mengunyah

Abdusena

Motorik

Pergerkan bola mata

Fasial

Campuran

Sensorik : Rasa

Motorik: Pergerakan diwajah dan kelenjar pencernaan

Auditori

Sensorik

Pendengaran dan keseimbangan tubuh

Glosofaring

Campuran

Sensorik : Rasa

Motorik : Menelan

Vagus

Campuran

Saraf utama untuk sistem pusat parasimpatik

Aksesori

Motorik

Menelan dan pergerakan leher

Hipoglossal

Motorik

Otot di lidah

       Berbeda dengan sistem saraf somatic, sistem saraf otonom bekerja diluar kesadaran dan memengaruhi kerja otot organ dalam, seperti usus halus dan jantung. Sistem ini terbagi lagi menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

Gambar 4. Jalur sistem saraf pada sumsum tulang belakang

           Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik umumnya akan bekerja pada organ target yang sama dengan sifat bertolak belakang. Sistem saraf parasimpatik mengatur banyak sistem kerja tubuh, seperti mengendurkan laju detak jantung, penyempitan pupil dan kontraksi kantung kemih. Sementara itu, saraf simpatik bekerja sebaliknya, seperti mempercepat detak jantung, pelebaran pupil dan relaksasi kandung kemih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

  SISTEM SARAF MANUSIA 1.       SISTEM SARAF       Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsa...