Sabtu, 26 November 2022

SISTEM INDRA MANUSIA

 SISTEM INDRA MANUSIA

1.      SISTEM INDERA

            Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsang dari lingkungan sekitar. Terdapat lima macam indera yaitu indera penglihatan, indera pendengaran & keseimbangan, indera penciuman, indera pengecap, serta indera peraba.

1.      Mata

                 Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan ke suatu arah dengan bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu: Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata.

a)      Muskulus rektus okuli medial (otot disekitar mata) berfungsi menggerakan bola nata

b)      Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.

c)      Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke bawah.

            Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan muskulus rektus okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat kelopak mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.

            Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput hitam dan retina alat selaput jala. Berikut merupakan penjelasan dari selaput yang terdapat pada mata:


Gambar 5. Struktur bagian mata

a)      Selaput putih

     Selaput putih atau biasa disebut dengan sklera adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Sklera akan membentuk kornea. Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.

b)      Selaput hitam

     Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam. Pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata.

         Iris merupakan selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam bagian depan bola mata yang telah melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau.

         Pupil merupakan celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.

         Lensa mata terdapat di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis).

c)      Selaput jala

     Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan batang.

     Di belakang pupil terdapat sebuah lensa (bikonveks) yang berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk. Lensa tersebut melekat pada suatu otot mata (otot siliaris). Bentuk lensa diatur oleh otot mata tersebut. Ketika mata melihat objek yang dekat, otot siliaris akan berkontraksi menarik koroid mendekati lensa. Akibatnya, lensa menjadi tebal dan berbentuk bulat. Sebaliknya, ketika melihat objek yang jauh, otot siliaris akan berelaksasi sehingga koroid menjauhi lensa. Hal ini menyebabkan lensa menjadi tipis. Kemampuan lensa untuk menebal dan menipis disebut akomodasi. Bola mata terbagi menjadi dua ruang. Ruang yang besar di belakang lensa berisi (vitreous humor). Adapun ruang yang kecil di depan lensaberisi aqueous

2.      Telinga

            Telinga merupakan organ indera yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 20-20.000 Hz. Untuk mendukung fungsinya, telinga diberikan berbagai macam sel penerima rangsang suara yang disebut dengan fonoseptor. Telinga merupakan organ yang cukup berpengaruh dan penting untuk manusia, yaitu berfungsi sebagai organ pendengaran yang berguna untuk proses komunikasi dan juga sebagai organ keseimbangan bersama dengan mata, persendian, otot dan kulit.

Gambar 6. Struktur bagian telinga

a)      Telinga bagian luar

     Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga, dan liang pendengaran (ubang telinga). Bagian luar dari telinga ini berfungsi untuk menangkap dan mengumpulkan gelombang suara yang masuk sebelum diteruskan ke telinga bagian tengah

b)      Telinga bagian tengah

     Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, tiga buah tulang pendengaran yang terdiri dari tulang maleus (martil), tulang inkus (landasan), dan tulang stapes (sanggurdi), serta saluran eustachius. Gendang telinga berfungsi untuk menyaring bunyi yang masuk sebelum diteruskan ke bagian yang lebih dalam.

     Tiga buah tulang pendengaran berfungsi untuk memperkuat getaran dari rangsang suara yang masuk dan meneruskannya ke koklea (rumah siput). Lalu, saluran eustachius berfungsi untuk menghubungkan bagian telinga tengah ke rongga mulut.

c)      Telinga Bagian Dalam

     Telinga bagian dalam terdiri dari koklea (rumah siput), saluran setengah lingkaran, dan ronga-rongga yang berisi cairan. Telinga bagian dalam berfungsi untuk merubah rangsang suara tersebut menjadi impuls sehingga bisa diteruskan ke otak. Selain itu, di telinga bagian dalam juga terdapat organ keseimbangan bagi manusia.

3.      Hidung

            Hidung berfungsi sebagai alat indera penciuman atau pembau. Hidung menerima rangsangan berupa bau atau zat-zat kimia berupa gas. Di dalam hidung, terdapat serabut-serabut saraf yang terdiri dari banyak sel pembau. Sel-sel pembau ini memiliki rambut-rambut halus (silia olfaktori) yang akan menerima rangsangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls bau sebelum diteruskan ke otak.

Gambar 7. Bagian-bagian Hidung

4.      Lidah

            Lidah merupakan bagian dari reseptor kimia tubuh lainnya. Organ yang menerima rangsangan ini adalah ujung pengecap yang berada di lidah. Jumlah ujung pengecap ini dapat mencapai 10.000 buah yang tersembunyi di antara tonjolan-tonjolan lidah (papila). Lidah terdiri dari:

a.       Papila

            Papilla ini terletak di permukaan lidah berupa bintil-bintil pada lidah dan merupakan kumpulan ujung-ujung saraf. Papilla memiliki permukaan yang agak kasar karena terdapatnya tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah.

b.      Taste bud atau kuncup pengecap

            Merupakan suatu bangunan yang berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis selm yaitu sel penyokong dan sel pengecap.

Gambar 8. Bagian-bagian lidah

5.      Kulit

                 Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Di bawah kulit, setidaknya ada lima jenis sel saraf reseptor yang menerima informasi berbeda, yaitu:

a.       Ruffini, peka terhadap rangsang suhu panas;

b.      Krause, peka terhadap rangsang suhu dingin:

c.       Paccini, peka terhadap rangsang tekanan, dan sentuhan;

d.      Meissner, peka terhadap rangsang tekanan dan sentuhan;

e.       Ujung saraf bebas, peka terhadap rangsang tekanan ringan dan rasa sakit.

Gambar 8. Bagian-bagian Kulit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

  SISTEM SARAF MANUSIA 1.       SISTEM SARAF       Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsa...